Senin, 04 Mei 2009

maafkan

kucoba ungkapkan via puisi
apa yang ada dihati
bukan mencoba tuk menjadi pengecut
tapi lebih berharga dari pada menuntut

berjalan di sejuknya pagi
bersama bidadari
tapi hati tak bisa memungkiri
bukan berarti tak menghargai

maafkan aku..
begitu cintanya
tujuh tahun menanti
mungkin menjadi rahasia
tapi itu yang kutahu

bukan tak ada cinta lain
tapi seperti derasnya air yang mengalir
semua bertolak seakan ada suatu yang membendung
apakah aku yang tidak tahu diri??

ingin rasanya menyambut dia
tapi seakan bukan hati yang berbicara
aku tak tahu harus bagaimana
jujur hati yang kupunya

dengan berat hati kuungkapkan
hati marah yang kukira
lapang hati dia menerima
tak kusangka begitu bijaksana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar