Minggu, 31 Mei 2009

aku bisa tanpamu

Home
Aku bisa, tanpamu

Aku pikir aku akan runtuh

Saat kau pergi

Aku rasakan sakit yang menghujam

Saat kau peluk raga rapuhku

Sejenak sebelum kau beranjak dari sisi

Tanpa kata

Kau hempaskan cinta yang telah lama bertahta dalam jiwa

Terayun dalam mimpi-mimpi semu dalam setiap hela nafasku

Kucoba berdiri tanpa cintamu

Tanpa cinta-cinta yang lain

Aku mampu

Aku bisa

rasa itu rapuh

Kalau rasa Itu ada...
Untuk apa??

Apabila Keberadaannya,
Hanya akan berujung kepedihan....

Kalau rasa itu hanya sesaat..
Apa Gunanya??

Memberi harapan sesaat,
lalu lambat laun menghilang
dan pergi....

Hanya Kebahagiaan yang 'tak sepadan
dengan ujung dan akhir yang menyakitkan...

Pentingkah rasa itu??
yang dengan mudahnya musnah dan hilang...

Jumat, 08 Mei 2009

cerita puisi q

Panorama fajar menyingsing indah
Mengiringi kuncup bunga yang merekah
Begitulah kiranya apa yang kurasakan
Tiap kali engkau kuimpikan

Apa yang membuatmu s'lalu menunggu
Tiada lagi yang 'kan membuatmu ragu
Seluruh jiwa ragaku telah mengabdi
'Tuk mencintaimu sepenuh hati

Ada lagikah yang kauinginkan?
Apakah itu matahari dan rembulan?
Apakah itu langit dan awan?
'Kan untukmu semuanya kuberikan

XXX, mungkin semua terkesan semu
Kar'na baru sesaat kita bertemu
Namun kuingin kau 'tuk mengerti
Cintaku padamu bukan hanya janji

Walau sejengkal waktu tak terasa
Setelah apa yang kita alami bersama
Membuat semuanya berjalan lambat
Masihkah kau pikir ini hanya kubuat?

XXX, kau tahu apa yang kuangan?
Dan apa yang menghadang di depan?
Mungkin itu takkan pernah nyata
Mungkin juga menjadi realita

Mungkin sekarang bukan saatnya
Namun suatu saat akan kubuka
Pintu hatiku yang tertutup debu
Kar'na kuingin kamu...

-------------------------------------------------------------------

MENGHIBUR HATI ... (diplesetkan dari Menghitung Hari by
Krisdayanti, bisa dinyanyikan dengan lagu Menghitung Hari)

Menghibur hati, luka demi luka
Air matamu yang takkan sirna
Kau kira dia, sayang padamu
Namun nyatanya...

Dunia ini, panggung sandiwara
Tuhan yang jadi sutradaranya
Terima aja, ambil hikmahnya
Lupain aja...

Cuek aja... Ama si doi...
Kalau memang... Nggak mau ngerti...
Buat apa... Bikin sakit hati...
Kalau emang nggak setia...

Semua ini, hanyalah cerita
Jangan sampai bikin menderita
Nggak usah bingung, mending berpesta
Biar gembira...

Napa nggak coba... Ama diriku...
Daripada... Sedih melulu...
Mungkin kita... Bisa bahagia...
Daripada kau sendiri...

Oh percayalah... Ku sayang kamu...
Takkan pernah... Sakiti kamu...
Mungkin saja... Ini garisNya...
Dirimu memang untukku...

Dirimu memang untukku...

-------------------------------------------------------------------

JANGAN KAU KATAKAN ITU

Kulihat rumput yang bergoyang
Dan rembulan bersinar terang
Di celah semak berdesir angin
Menepis sepi di malam dingin

Begitulah kisahku yang sejati
Bagaikan rumput di malam sepi
Tiada apa yang sudi menemani
Selain hanya caci dan maki

Aku terlepas tanpa pemandu
Tak tentu arah, tak tahu yang kutuju
Berkali terlantun nyanyian sendu
Merangkak, mencari hidup baru

Lalu terbersit cahaya putih
Memelukku bagaikan kekasih
Yang kurasakan begitu indah
Amat sejuk, 'ku hanya bisa mendesah

Tak terangan kau mempesona
Noda setitik nila pun tiada
Nyaris kusangka kau bidadari
Yang hadir 'tuk menerbitkan mentari

Mungkin aneh kiranya yang kurasa
Namun aku tahu nyata adanya
Jika benar hatiku t'lah tergoda
Gadis manis yang belum kukenal lama

Mungkin wajar kiranya kalau kau ragu
Namun kau tahu tiada aku hanya merayu
Jika memang engkau yang kurindu
Di saat sendiri, di saat pilu

Sekarang kau tahu isi hatiku
Yang sejak lama kupendam selalu
Kumohon jangan kau jangan
Kata-kata pemupus semua harapanku

BIla kau tak percaya semua yang kukata
Boelh kau taruh pisau di atas dada
Dan kau toreh, dan kau buka
Dan kau baca yang tersirat di sana

Mungkin bukan ini yang kau ingin tahu
Hanya sahabat yang kau harap dariku
Namun satu yang kuingin kau tahu
Dirimu akan selalu kutunggu...


From: Hendy
'Tuk XXXXX

-------------------------------------------------------------------

LUPAKAN SAJA

Mungkin kau teringat
Sakit sembilu menyayat
Mungkin kau tak lupa
Jeritan hati terluka

Jika tak kuasa menahan
Maka cepatlah lepaskan
Lupakan saja semua
Kenangan penuh derita

Janganlah kau sangka
Hidupku dapat bahagia
Bila candaku belum
Membuat bibirmu tersenyum

Apa yang ingin kau kata
Ungkapkan saja apa adanya
Jangan hanya kau simpan
Dan buat dirimu tertekan

Oh XXX, lupakanlah semua
Yang membuatmu tersiksa
Jangan pernah lagi terbayang
Hanya membuatmu tak tenang

Lupakan semua masa lalumu
Lupakan semua masa laluku
Marilah kita bangun hidup baru
Dengan semangat yang menggebu

Ku tak ingin kau 'tuk ragu
Hanya karena yang t'lah lalu
Yang pasti aku begitu rindu
Begitu kubayang namamu

XXX, lupakan saja semua
Bukan masa lalu yang kubaca
Namun apa yang tulus di hatiku
Hanya dirimu yang kutunggu

Dari Hendy
Buat XXXXX

-------------------------------------------------------------------

Ini juga plesetan dari Aku Selalu Cinta by Novia Kolopaking. Puisi
ini dilagukan dengan lagu itu juga bisa. Cuman sayangnya, lirik
"Bila" Hendy ganti dengan nama panggilan si doi... jadi terpaksa di
posting ini Hendy sensor dan Hendy ganti dengan "XXX".

AKU JATUH CINTA

(solo:)
Baru saja, saat itu
Selesai baca surat darimu
Memang bukan, yang pertama
Tapi kurasa begitu beda...

XXX...
Kuingin 'tuk bicara
Namun ku tak kuasa
Aku tak berdaya

Apa yang... kualami
Amat berkesan, tak mungkin lagi
Kulupakan, yang terjadi
Senyumanmu meluluhkan hati

Oh... XXX...
Namun ku takkan mampu
Hidup tanpa dirimu
Aku s'lalu rindu...

Oh... XXX...
Ku tahu takkan dapat
Pergi walau sesaat
Ku makin terjerat...

(music)

(addition: sambil music: --tidak ada di lagu asli--)
Masihkah... kau yang lugu
Tetap polos, seperti yang dulu
Kukatakan, waktu itu
Satu saat kita' kan bersatu

Oh... XXX...
Namun ku takkan mampu
Hidup tanpa dirimu
Aku s'lalu rindu...

Oh... XXX...
Kau tak akan percaya
Apa yang t'lah kurasa
Aku jatuh cinta...

Apa yang t'lah kurasa
Aku jatuh cinta...

Dari Hendy
Spesial buat XXXXX

-------------------------------------------------------------------

Mentari Bersinar di Hatiku

Tiap kali kulihat terbit fajar
Selalu terbersit harapan tersamar
Untuk mencintai dirimu dengan tulus
Namun selalu kaujawab dengan halus

Apakah tiada kau merasa
Mentariku bersinar begitu terangnya
Setiap saat mencari asa
Namun hanya membuatku tersiksa

Tiadakah secercah harapan
Tiadakah rasa yang tersimpan
Yang dapat kauberikan untukku
'Tuk mengobati rinduku padamu?

Kautahu segalanya tentangku
Namun ku tak tahu siapa dirimu
Apakah itu membuatmu tak percaya?
Ataukah kau memang miliknya?

Kutahu kau t'lah menyadari
Jauh bukanlah hal berarti
Dan apakah tak dapat terjadi
Bila adik mencintai bibi

Mungkin hanya sekali ini
Kuingin tahu yang tersembunyi
Di luar apa yang kutahu
Di dalam lubuk hatimu

-------------------------------------------------------------------

Telah Lama Kutunggu

Kulihat burung camar hinggap di dahan
Lalu datanglah kekasihnya yang rupawan
Dia memberikannya suatu hadiah istimewa
Yaitu kehadiran di saat kesendiriannya

Itulah sekarang yang amat kuharapkan
Karena aku amat sangat kesepian
Sudah dua hari 'ku tak mendapat balasan
Setiap detik terlewat 'ku semakin bosan

Oh XXXXX, tolong jangan beri alasan
Dalam diriku hanya rindu tersimpan
Untukmu yang tak segera memberi kabar
Mana mungkin 'ku dapat terus bersabar

Secuplik surat yang kuterima Minggu lalu
Telah dapat mengobati kerinduanku padamu
Namun sesudahnya 'ku jadi semakin rindu
Begitu rindu dengan segala gayamu

Kucoba 'tuk membaca surat lama darimu
Kucoba 'tuk tak memikirkan akan dirimu
Tapi ternyata 'ku semakin tak berdaya
Membendung kerinduan tiada tara

XXXXX, mungkin kau tidak tahu
Tubuhku lemas, hatiku beku
Sejak ku 'tak lagi terima suratmu
Tuliskan saja sehuruf untukku

- Dari Hendy, khusus buat XXXXX

-------------------------------------------------------------------

Kisahku (Denganmu)

'Ku teringat saat kita berkenalan
Meski hanya terbaca tulisan
Namun amat sungguh berkesan
Begitu sulit 'tuk kulupakan

'Ku tak yakin apa yang kurasakan
Apakah nyata atau hanya khayalan
Namun satu yang kutahu pasti
Dirimu penuh dengan misteri

Hari demi hari terlewati
Detik demi detik silih berganti
Perasaanku begitu tak menentu
Tiap kali kutunggu balasan darimu

Siapakah dirimu, bidadariku?
Yang tak pernah menyakiti hatiku
Yang selalu membuatku bahagia
Tiap kali tulisanmu kubaca

Mungkin kau tak pernah tahu
Bila telah teringat dirimu
Dan terbayang dalam angan
Begitu sulit 'tuk dilupakan

Bukan paras cantikmu yang kudamba
Bukan senyum manismu yang kusuka
Namun hati sucimu yang kupuja
Dan dirimu utuh yang kucinta

Mungkinkah indahnya kata-katamu
Mungkinkah mesranya desahanmu
Telah membuatku begitu terpesona
Tanpa pernah kita berjumpa

Begitu senangnya hatiku
Setiap kuterima suratmu
Setiap kubaca gurauanmu
Tak pernah kukatakan padamu

Begitu berdebarnya jantungku
Setiap kubicara denganmu
Setiap kudengar canda tawamu
Selalu kusembunyikan darimu

Mungkinkah kupendam terus
Rasa cintaku yang tulus?
Mungkinkah 'ku diam saja
Melihat kau dengannya?

Begitu kulihat dunia ini
Baru saja rasanya kusadari
Betapa amat sulit dimengerti
Takkan pernah dapat kupahami

Mengapa ini harus kualami
Dan terus aniaya diriku
Mengapa harus kukenal dirimu
Tanpa pernah dapat kumiliki

Mengapa harus kucinta dirimu
Bila kau tak pernah sayang padaku
Dirimu yang selalu kuharapkan
Takkan pernah mungkin kudapatkan

Tiap kali rindu itu datang
'Ku tak kuasa menahannya
Lalu kubaca surat-surat lama
Namun rindu itu tak pernah hilang

Semua ini kuceritakan padamu
Bukan 'tuk menyakitimu
Hanya ingin kukatakan padamu
Aku cinta padamu

dari: Hendy, buat: XXXXX (doang)

-------------------------------------------------------------------

Aduh! Kangen Abis!

Masih ingat nggak, XXXXX
Tak sampai sebulan kita kenal
Tapi aku sudah banyak berdosa
Hendy sering membuatmu kesal

Kaubilang kau mudah sebel
Tapi juga lapang 'tuk memaafkan
Namun aku pun tetap bandel
Dan hanya membuatmu tak sabaran

Tapi patut kuucapkan padamu
Terima kasihku atas segalanya
Pelajaran berharga untukku
Telah kauberikan tanpa sengaja

Pernah aku merasa ada sesuatu
Yang misterius tentang dirimu
Namun akhirnya aku tahu kalau itu
Hanya kelembutan dan ketulusan hatimu

Terkadang aku memang cemburu
Dan kadang juga malu-malu
Apakah aku menyembunyikan perasaanku
Aku sendiri juga tak tahu

Saat ini, rinduku tiada taranya
Pada seorang teman teramat istimewa
Bagaimana bisa kulewatkan sedetik saja
Tanpa teringat akan dirimu, XXXXX

Ah, mungkin aku hanya ngelantur
Tapi itu pun sambil memikirkanmu
Ah, mungkin aku hanya tertidur
Tapi dalam tidur pun memimpikanmu

Begitu aneh sekali rasanya
Kutulis puisi ini untukmu
Padahal engkau tidak lain hanya
Temanku jauh di sana, di Bengkulu

Semua kata-kataku tiada berarti
Tiada pula yang dapat kauresapi
Juga tak ada yang dapat kulakukan
Untuk mendapati apa yang kuharapkan

Di akhir cerita, aku adalah aku
Temanmu nun jauh dari Kediri
Dan yang dapat dia lakukan saat ini
Hanyalah memendam rindu untukmu

-------------------------------------------------------------------

Bukan Cinta Sesaat

Aku tak pernah mengerti
Apakah arti cinta sejati
Tak pernah berhenti 'ku mencari
Cinta tulus yang abadi

Sudah banyak gadis kutemui
Tak sedikit pula kusukai
Namun 'ku masih belum mendapati
Adanya cinta yang murni

Aku mulai beranggapan
Cinta memang penuh misteri
Tak beda pula apa yang kupikirkan
Tentang dirimu yang tak kumengerti

Ada cinta pada pandangan pertama
Ada juga setelah berteman lama
Dan karena kejadian tak terduga
Semua itu kehendak Yang Kuasa

Tapi kita tak dapat bersama
Bersua pun kita tak pernah
Namun hasrat itu s'lalu membara
Apakah ini cinta, mungkinkah?

Kadang Tuhan memberi cobaan
Mungkin ini yang terjadi padaku
Dirimu t'lah ada yang mendapatkan
Dan aku terlalu jauh darimu

Tak tahu apa yang harus kulakukan
Aku harus gembira, atau sedih?
Haruskah kutunggu selamanya
Atau kukatakan sekarang padamu?

Sehari tanpa kata-katamu
Serasa semua jadi sepi
Sesaat tanpa canda tawamu
Serasa jantungku t'lah berhenti

Terlalu lama kupendam rasanya
Cintaku yang tulus untukmu
Kutakut 'tuk menyatakannya
Mungkinkah kauterima diriku?

Namun aku mulai memahami
Apa sebenarnya cinta sejati
Tiadalah mungkin hal itu terjadi
Tanpa pengorbanan yang berarti

Haruskah kupendam perasaanku?
Haruskah kusiksa diri sendiri?
Haruskah kulupakan dirimu?
Begitu beratnya pengorbanan ini

Mungkin ini yang harus kujalani
'Tuk mendapatkan arti cinta
Mencintai dirimu, dan dicintai
Bersama, bahagia, selamanya...

Dari Hendy buat XXXXX

-------------------------------------------------------------------

Kau Yang Terindah

Masih terkilas dalam benakku
Waktu kita pertama berkenalan
Aku mulai merasakan sesuatu
Namun 'ku tak tahu apa gerangan

Seiring waktu berlalu
'Ku makin tahu tentangmu
Meski hanya dalam tulisan
Tapi tiap kata amat berkesan

Entah apa yang membuatku
Seolah diantar bidadari surga
Waktu kubaca tiap patah kata
Kata-kata manis darimu

Parasmu begitu jelita
Senyummu amat mempesona
Tiap kata yang kauucapkan
Serasa kudengar dalam impian

Bukan kejelitaan parasmu
Bukan pesona senyumanmu
Bukan kemerduan suaramu
Yang membuatku tertarik padamu

Tapi ketulusan hatimu
Keindahan dalam dirimu
Membuatku lemas tak berdaya
Hatiku luluh semua rasanya

Kau yang terindah bagiku
Kau sangat berarti untukku
Setelah apa yang pernah kualami
Baru pertama kali terjadi

Memang tiada mungkin rasanya
Bila kita 'kan dapat bersatu
Aku hanya bisa berharap saja
Dirimu 'tuk mengucap kata itu

From Hendy, for XXXXX

-------------------------------------------------------------------

'Tuk Membahagiakanmu

Mungkin kau sempat terheran
Mengapa kau dapat membaca ini
Dan kau mulai penasaran
Apa yang sebenarnya terjadi

Bila kau ingin jawaban
Maka yang ingin kulakukan
Hanya 'tuk membahagiakanmu
Agar tersimpul senyum manismu

'Ku tak tahu apa keinginanmu
Namun kucoba 'tuk mengerti
Karena kau adalah sahabatku
Yang amat kukasihi, kusayangi

Tiada apa yang kuharap darimu
Selain uluran tangan bantuanmu
Kelapangan dadamu, persahabatan abadi
Yang telah kauberikan selama ini

XXXXX, kuingin kau tahu
Bahwa kau sahabat terbaikku
Walau belum lama kita berteman
Namun semua itu jelas terkesan

XXXX, luluskan permohonanku
Terbitkan senyum di bibirmu
Karena yang kuingin hanya
Dirimu 'tuk bahagia

-------------------------------------------------------------------

Haruskah Malam Ini

Hampir tak terasa
Sudah sekian lama
Kita saling bersahabat
Menjadi teman dekat

Hanyakah sebatas itu saja
Yang ada di antara kita
Apakah tiada pernah bersemi
Benih cinta di dalam hati

Kita berdua memang berbeda
Tak pernah bertatap, tak pernah bersua
Begitu sulit untuk kumengerti
Apa yang kualami saat ini

Apakah kau tak yakin padaku
Bahwa diri ini milikmu
Usahkah kulakukan sesuatu
'Tuk menghapus ragu dalam hatimu

Haruskah malam ini
Kukatakan padamu, kucinta dirimu
Haruskah malam ini
Kubuktikan cintaku, kusayang padamu

Mengapa kau terdiam membisu
Waktu kubilang, kucinta padamu
Tak tegakah kaukatakan padaku
Aku tak pernah ada dalam hatimu

Haruskah malam ini
Kuberikan semua, yang kumiliki
Haruskah malam ini
Kuungkapkan segala, yang ada di hati

Haruskah malam ini
Kuukirkan namamu, dalam anganku
Haruskah malam ini
Kunyatakan hatiku, kucinta padamu

Kunyatakan hatiku, kucinta padamu...

By Me for You

Senin, 04 Mei 2009

janji hati

merenda hari merajut mimpi
mengapai bayangmu
yang semakin samar dan menjauh pergi
akankah harapan dan impian kanterbukti?
sedangkan
kasihmu…
cintamu…
kini mulai menepi
kasih….
ku tak sangup lalui hidup ini
tanpa kasih dan cintamu
yang telah terlanjur
melekat erat dalam hati
jangan lukai hati
yang sudah hancur ini
jagan pupuskan
impian dan harapan
yang teleh tertata rapi
jangan cintamu layu hanya karena waktu
jagan kasihmu memudar
hanya karena jarak yang terhampar
hilangkan keraguan dihati
yakinlah….
hatiku…
hidupku…
bahkan matiku hanya untukmu

maafkan

kucoba ungkapkan via puisi
apa yang ada dihati
bukan mencoba tuk menjadi pengecut
tapi lebih berharga dari pada menuntut

berjalan di sejuknya pagi
bersama bidadari
tapi hati tak bisa memungkiri
bukan berarti tak menghargai

maafkan aku..
begitu cintanya
tujuh tahun menanti
mungkin menjadi rahasia
tapi itu yang kutahu

bukan tak ada cinta lain
tapi seperti derasnya air yang mengalir
semua bertolak seakan ada suatu yang membendung
apakah aku yang tidak tahu diri??

ingin rasanya menyambut dia
tapi seakan bukan hati yang berbicara
aku tak tahu harus bagaimana
jujur hati yang kupunya

dengan berat hati kuungkapkan
hati marah yang kukira
lapang hati dia menerima
tak kusangka begitu bijaksana

bila satnya tiba

setiap insan tanpa sadar
hanya mentani saatnya tiba
hanya sepi teman sejati
hanya amal teman setia
tanggalkan cinta
tanggalkan semua hiasan dunia

tak peduli rupamu
tak peduli hartamu
tak peduli derajatmu

bila telah tiba saat waktu menghampirimu
tak satupun ato siapapun
menolak juga menolongmu
maka sebelum tiba saatnya
rubahlah hidupmu selagi mummpu
berjalanlah selalu dengan iman
melangkahlah dengan keikhlasan
isi waktumu dengan amal kebajikkan

niscaya bila saatnya tiba
kau kan tersenyum
karena telah membawa bekal
tuk jadi teman abadimu

bila satanya tiba

setiap insan tanpa sadar
hanya mentani saatnya tiba
hanya sepi teman sejati
hanya amal teman setia
tanggalkan cinta
tanggalkan semua hiasan dunia

tak peduli rupamu
tak peduli hartamu
tak peduli derajatmu

bila telah tiba saat waktu menghampirimu
tak satupun ato siapapun
menolak juga menolongmu
maka sebelum tiba saatnya
rubahlah hidupmu selagi mummpu
berjalanlah selalu dengan iman
melangkahlah dengan keikhlasan
isi waktumu dengan amal kebajikkan

niscaya bila saatnya tiba
kau kan tersenyum
karena telah membawa bekal
tuk jadi teman abadimu

muara rindu

hujan…..
sampaikan pada rintikmu
kemuara rindu
yang selama ini terpendam
luapan rasa terdalam
pada dia yang tak pernah tau
rintihan tangis kalbu

angin……..
bisikan ditelinganya
cinta ini semakin mengelora
rindu ini semakin menghimpit jiwa

mentari……….
ku yakin engaku begitu agung
selalu bagikan hangatmu
pada jiwa yang mengigil
akan kasih dan sayang
kau begitu perkasa
terpakan sinarmu
pada lidah kelu
tuk urai kata aku cinta padam

janji semu

dibangku waktu
aku menuggu
sebuah kepastian janji semu
hari….bulan…tahun berlalu

janji lidah tak bertulang
sekejap jua hilang
tak pernah terpatri
dalam hati hutang janji

wahai….durjana
jangan terlontar kata
bila hanya sebuah dusta
jangan ucap janji manis
bila hanya berbau amis

lelah jiwa ini
letih raga ini
menunggu dan selalu menunggu
kepastian janji semu

oh bintang q

KU TATAP AWAN YANG BERARAK PELAN
SANG SURYA SEMBUNYI DIBALEK BUMI
BULAN BINTANG
PANCARKAN CAHAYANYA YANG TEMARAM
DIANTARA TABURAN BINTANG YANG REDUP
TAK KU TEMUKAN SINAR TERANG BINTANGKU
OH….BINTANGKU
TAK TAHUKAH AKU SANGAT MEMBUTUHKAN SINARMU
DIKALA KUSEPI
DIKALA KU SENDIRI
OH ……BINTANGKU
TAK DENGARKAH
GETAR DAWAI CINTAKU
ALUNKAN KIDUNG KERINDUAN
OH …..BINTANGKU
SAMPAI KAPAN KU MENANTI
BIAS KASIHMU
MEMBELAI SUKMA YANG MERANA

Minggu, 03 Mei 2009


Kendalikan Kolesterol yuk

Diterbitkan Agustus 15, 2008 Artikel , Gaya Hidup , Health , Informasi , Kesehatan , Opini , Umum
Tags: Artikel, Gaya Hidup, Health, Informasi, Kesehatan, Opini, Umum

KETIKA LIPATAN KULIT BERLEMAK MULAI TAMPAK

junkfood120 Rutinitas pekerjaan, kesibukan, perburuan target kinerja *demi bonus euy*, sering bepergian *ke luar kota or kel luar negeri* dan segala bentuk aktifitas lainnya, acapkali kadang membuat kita lupa bahwa tubuh telah berubah tanpa kita sadari.

Mata terbelalak ketika kita mendapati perut mulai membuncit, kulit mulai berlipat, gerakan mulai lamban … dan berbagai dampak peningkatan berat badan mulai terasa … :P … lemah berlebih … ihhh !!!

HIPERLIPIDEMIA

Adalah tingginya kadar lemak (kolesterol, trigliserida atau keduanya) dalam darah. Lemak (lipid) merupakan zat yang kaya energi, berfungsi sebagai sumber energi untuk proses metabolisme. lemak diperoleh dari makanan atau dibentuk di dalam tubuh terutama di hati (liver) dan dapat disimpan di dalam sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari. Sel-sel lemak juga melindungi tubuh dari dingin dan melindungi tubuh dari cedera. Selain itu, lemak merupakan komponen penting dari dinding sel, selubung saraf yang membungkus sel-sel saraf dan empedu.

Di dalam darah terdapat 2 jenis lemak utama, yakni kolesterol dan trigliserida yang mengikatkan dirinya pada protein tertentu sehingga dapat mengikuti aliran darah. Gabungan antara lemak dan protein disebut lipoprotein dan lipoprotein utama yang perlu kita ketahui antara lain:

*
Kilomikron
*
VLDL ( Very Low Density Lipoprotein )
*
LDL ( Low Density Lipoprotein )
*
HDL ( High Density Lipoprotein )

Dalam kaitannya dengan penyakit, perlu dipahami bahwa tidak semua kolesterol meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung. Kolesterol yang dibawa oleh LDL (kolesterol jahat) menyebabkan meningkatnya resiko Penyakit Jantung Koroner, sedangkan HDL (kolesterol baik) menurunkan resiko tersebut dan menguntungkan. Idealnya kadar LDL tidak boleh lebih dari 130 mg/dL sedangkan kadar HDL tidak boleh kurang dari 40 mg/dL dan HDL seyogyanya lebih 25 % dari kadar kolesterol total.

Sebagai faktor resiko dari penyakit jantung atau stroke, kadar kolesterol total tetap penting tapi yang lebih penting adalah perbandingan kolesterol total dengan HDL atau perbandingan LDL dengan HDL.

FAKTOR PENYEBAB

Kadar lipoprotein, terutama LDL meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang lebih tinggi dari wanita, tapi setelah menopause kadar pada wanita mulai meningkat. Faktor lain penyebab tingginya kadar lemak tertentu (misalnya: VLDL dan LDL) antara lain:

*
Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
*
Obesitas
*
Diet kaya lemak
*
Kurang olah raga
*
Penggunaan alkohol
*
Merokok
*
Diabetes yang tidak terkontrol
*
Kelenjar tiroid yang kurang aktif

healthy_diet Sebagian besar kasus peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol total bersifat sementara dan tidak berat, terutama akibat dari makan berlemak. Kecepatan pembuangan lemak dari darah pada setiap orang berbeda-beda. Seseorang bisa makan sejumlah besar lemak hewani dan tidak pernah memiliki kadar kolesterol lebih dari 200 mg/dL, sedangkan orang lain yang menjalani diet rendah lemak dengan ketat tapi tidak pernah memiliki kadar kolesterol total di bawah 260 mg/dL. Hal ini nampaknya bersifat genetil dan berhubungan dengan perbedaan kecepatan masuk keluarnya lipoprotein dalam aliran darah.

LDL KOLESTEROL DI ATAS NORMAL

Kadar kolesterol yang tinggi, terutama LDL, akan memicu timbulnya plaque pada dinding pembuluh darah yang merupakan dasar terjadinya artherosklerosis (penyempitan pembuluh darah) atau dikenal dengan Penyakit Jantung Koroner.

Diet rendah kolesterol dan rendah lemak jenuh akan mengurangi kadar LDL. Seangkan olahraga teratur (bersifat aerobik) dapat membantu mengurangi kadar kolesterol LDL dan menambah kadar kolesterol HDL.

TIPS MENURUNKAN KADAR KOLESTEROL

Pada umumnya, pengobatan terbaik untuk seseorang yang memiliki kadar kolesterol atau trigliserida tinggi, adalah:

*
Menurunkan berat badan bagi yang mengalami kelebihan berat badan
*
Berhenti merokok
*
Mengurangi jumlah lemak dan kolesterol dalam makanannya.
*
Menambah porsi olah raga (atau mulai olahraga teratur yang bersifat aerobik)
*
Mengkonsumsi obat penurun kadar lemak (jika diperlukan).

Apabila kadar lemak darah sangat tinggi atau tidak memberikan respon yang baik terhadap tips di atas, maka perlu dicari penyebabnya yang lebih spesifik dengan pemeriksaan khusus sehingga dapat diberikan pengobatan yang sesuai.

CATATAN PENULIS:eamevriel@yahoo.co.id

Khusus untuk olahraga, seyogyanya dilakukan secara teratur sesuai dengan selera dan kesempatan, yang penting bersifat aerobik dan gak harus mahal. cihuyyy Olahraga teratur semisal push-up atau sit-up (sekitar 25 kali setiap hari) *wuih, 5 kali pada minggu pertama udah sakit perut atuhhh* cukup memadai untuk mengendalikan berat badan, … atau skipping (loncat tali sekitar 50 kali setidaknya 3 kali seminggu) kalo sempat … so, tidak harus beli peralatan olahraga indoor seharga jutaan untuk kemudian nganggur lantaran bosan. Sebagai penambah semangat (baca: nggaya), penulis hingga kini masih menyempatkan push-up dan sit-up setiap hari (tengah malam gak dilarang koq, sesempatnya deh) dan skipping seminggu sekali … ehm. :P

Semoga bermanfaat.

Sumber: Brosur RSHU Surabaya.

Diposkan oleh annila di 16:23 0 komentar

Jumat, 2009 Februari 27
[Kisah Islami] Kasih Sepanjang Jalan

Di stasiun kereta api bawah tanah Tokyo, aku merapatkan mantel wol tebalku erat-erat. Pukul 5 pagi. Musim dingin yang hebat. Udara terasa beku mengigit. Januari ini memang terasa lebih dingin dari tahun-tahun sebelumnya. Di luar salju masih turun dengan lebat sejak kemarin. Tokyo tahun ini terselimuti salju tebal, memutihkan segenap pemandangan.

Stasiun yang selalu ramai ini agak sepi karena hari masih pagi. Ada seorang kakek tua di ujung kursi, melenggut menahan kantuk. Aku melangkah perlahan ke arah mesin minuman. Sesaat setelah sekeping uang logam aku masukkan, sekaleng capucino hangat berpindah ke tanganku. Kopi itu sejenak menghangatkan tubuhku, tapi tak lama karena ketika tanganku menyentuh kartu pos di saku mantel, kembali aku berdebar.

Tiga hari yang lalu kartu pos ini tiba di apartemenku. Tidak banyak beritanya, hanya sebuah pesan singkat yang dikirim adikku, "Ibu sakit keras dan ingin sekali bertemu kakak. Kalau kakak tidak ingin menyesal, pulanglah meski sebentar, kak�c". Aku mengeluh perlahan membuang sesal yang bertumpuk di dada. Kartu pos ini dikirim Asih setelah beberapa kali ia menelponku tapi aku tak begitu menggubris ceritanya. Mungkin ia bosan, hingga akhirnya hanya kartu ini yang dikirimnya. Ah, waktu seperti bergerak lamban, aku ingin segera tiba di rumah, tiba-tiba rinduku pada ibu tak tertahan. Tuhan, beri aku waktu, aku tak ingin menyesal�c

Sebenarnya aku sendiri masih tak punya waktu untuk pulang. Kesibukanku bekerja di sebuah perusahaan swasta di kawasan Yokohama, ditambah lagi mengurus dua puteri remajaku, membuat aku seperti tenggelam dalam kesibukan di negeri sakura ini. Inipun aku pulang setelah kemarin menyelesaikan sedikit urusan pekerjaan di Tokyo. Lagi-lagi urusan pekerjaan.

Sudah hampir dua puluh tahun aku menetap di Jepang. Tepatnya sejak aku menikah dengan Emura, pria Jepang yang aku kenal di Yogyakarta, kota kelahiranku. Pada saat itu Emura sendiri memang sedang di Yogya dalam rangka urusan kerjanya. Setahun setelah perkenalan itu, kami menikah.

Masih tergambar jelas dalam ingatanku wajah ibu yang menjadi murung ketika aku mengungkapkan rencana pernikahan itu. Ibu meragukan kebahagiaanku kelak menikah dengan pria asing ini. Karena tentu saja begitu banyak perbedaan budaya yang ada diantara kami, dan tentu saja ibu sedih karena aku harus berpisah dengan keluarga untuk mengikuti Emura. Saat itu aku berkeras dan tak terlalu menggubris kekhawatiran ibu.

Pada akhirnya memang benar kata ibu, tidak mudah menjadi istri orang asing. Di awal pernikahan begitu banyak pengorbanan yang harus aku keluarkan dalam rangka adaptasi, demi keutuhan rumah tangga. Hampir saja biduk rumah tangga tak bisa kami pertahankan. Ketika semua hampir karam, Ibu banyak membantu kami dengan nasehat-nasehatnya. Akhirnya kami memang bisa sejalan. Emura juga pada dasarnya baik dan penyayang, tidak banyak tuntutan.

Namun ada satu kecemasan ibu yang tak terelakkan, perpisahan. Sejak menikah aku mengikuti Emura ke negaranya. Aku sendiri memang sangat kesepian diawal masa jauh dari keluarga, terutama ibu, tapi kesibukan mengurus rumah tangga mengalihkan perasaanku. Ketika anak-anak beranjak remaja, aku juga mulai bekerja untuk membunuh waktu.

Aku tersentak ketika mendengar pemberitahuan kereta Narita Expres yang aku tunggu akan segera tiba. Waktu seperti terus memburu, sementara dingin semakin membuatku menggigil. Sesaat setelah melompat ke dalam kereta aku bernafas lega. Udara hangat dalam kereta mencairkan sedikit kedinginanku. Tidak semua kursi terisi di kereta ini dan hampir semua penumpang terlihat tidur. Setelah menemukan nomor kursi dan melonggarkan ikatan syal tebal yang melilit di leher, aku merebahkan tubuh yang penat dan berharap bisa tidur sejenak seperti mereka. Tapi ternyata tidak, kenangan masa lalu yang terputus tadi mendadak kembali berputar dalam ingatanku.

Ibu..ya betapa kusadari kini sudah hampir empat tahun aku tak bertemu dengannya. Di tengah kesibukan, waktu terasa cepat sekali berputar. Terakhir ketika aku pulang menemani puteriku, Rikako dan Yuka, liburan musim panas. Hanya dua minggu di sana, itupun aku masih disibukkan dengan urusan kantor yang cabangnya ada di Jakarta. Selama ini aku pikir ibu cukup bahagia dengan uang kiriman ku yang teratur setiap bulan. Selama ini aku pikir materi cukup untuk menggantikan semuanya. Mendadak mataku terasa panas, ada perih yang menyesakkan dadaku. "Aku pulang bu, maafkan keteledoranku selama ini�c" bisikku perlahan.

Cahaya matahari pagi meremang. Kereta api yang melesat cepat seperti peluru ini masih terasa lamban untukku. Betapa masih jauh jarak yang terentang. Aku menatap ke luar. Salju yang masih saja turun menghalangi pandanganku. Tumpukan salju memutihkan segenap penjuru. Tiba-tiba aku teringat Yuka puteri sulungku yang duduk di bangku SMA kelas dua. Bisa dikatakan ia tak berbeda dengan remaja lainnya di Jepang ini. Meski tak terjerumus sepenuhnya pada kehidupan bebas remaja kota besar, tapi Yuka sangat ekspresif dan semaunya. Tak jarang kami berbeda pendapat tentang banyak hal, tentang norma-norma pergaulan atau bagaimana sopan santun terhadap orang tua.

Aku sering protes kalau Yuka pergi lama dengan teman-temannya tanpa idzin padaku atau papanya. Karena aku dibuat menderita dan gelisah tak karuan dibuatnya. Terus terang kehidupan remaja Jepang yang kian bebas membuatku khawatir sekali. Tapi menurut Yuka hal itu biasa, pamit atau selalu lapor padaku dimana dia berada, menurutnya membuat ia stres saja. Ia ingin aku mempercayainya dan memberikan kebebasan padanya. Menurutnya ia akan menjaga diri dengan sebaik-baiknya. Untuk menghindari pertengkaran semakin hebat, aku mengalah meski akhirnya sering memendam gelisah.

Riko juga begitu, sering ia tak menggubris nasehatku, asyik dengan urusan sekolah dan teman-temannya. Papanya tak banyak komentar. Dia sempat bilang mungkin itu karena kesalahanku juga yang kurang menyediakan waktu buat mereka karena kesibukan bekerja. Mereka jadi seperti tidak membutuhkan mamanya. Tapi aku berdalih justru aku bekerja karena sepi di rumah akibat anak-anak yang berangkat dewasa dan jarang di rumah. Dulupun aku bekerja ketika si bungsu Riko telah menamatkan SD nya. Namun memang dalam hati ku akui, aku kurang bisa membagi waktu antara kerja dan keluarga.

Melihat anak-anak yang cenderung semaunya, aku frustasi juga, tapi akhirnya aku alihkan dengan semakin menenggelamkan diri dalam kesibukan kerja. Aku jadi teringat masa remajaku. Betapa ku ingat kini, diantara ke lima anak ibu, hanya aku yang paling sering tidak mengikuti anjurannya. Aku menyesal. Sekarang aku bisa merasakan bagaimana perasaan ibu ketika aku mengabaikan kata-katanya, tentu sama dengan sedih yang aku rasakan ketika Yuka jatau Riko juga sering mengabaikanku. Sekarang aku menyadari dan menyesali semuanya. Tentu sikap kedua puteri ku adalah peringatan yang Allah berikan atas keteledoranku dimasa lalu. Aku ingin mencium tangan ibu....

Di luar salju semakin tebal, semakin aku tak bisa melihat pemandangan, semua menjadi kabur tersaput butiran salju yang putih. Juga semakin kabur oleh rinai air mataku. Tergambar lagi dalam benakku, saat setiap sore ibu mengingatkan kami kalau tidak pergi mengaji ke surau. Ibu sendiri sangat taat beribadah. Melihat ibu khusu' tahajud di tengah malam atau berkali-kali mengkhatamkan alqur'an adalah pemandangan biasa buatku. Ah..teringat ibu semakin tak tahan aku menanggung rindu. Entah sudah berapa kali kutengok arloji dipergelangan tangan.

Akhirnya setelah menyelesaikan semua urusan boarding-pass di bandara Narita, aku harus bersabar lagi di pesawat. Tujuh jam perjalanan bukan waktu yang sebentar buat yang sedang memburu waktu seperti aku. Senyum ibu seperti terus mengikutiku. Syukurlah, Window-seat, no smoking area, membuat aku sedikit bernafas lega, paling tidak untuk menutupi kegelisahanku pada penumpang lain dan untuk berdzikir menghapus sesak yang memenuhi dada. Melayang-layang di atas samudera fasifik sambil berdzikir memohon ampunan-Nya membuat aku sedikit tenang. Gumpalan awan putih di luar seperti gumpalan-gumpalan rindu pada ibu.

Yogya belum banyak berubah. Semuanya masih seperti dulu ketika terakhir aku meninggalkannya. Kembali ke Yogya seperti kembali ke masa lalu. Kota ini memendam semua kenanganku. Melewati jalan-jalan yang dulu selalu aku lalui, seperti menarikku ke masa-masa silam itu. Kota ini telah membesarkanku, maka tak terbilang banyaknya kenangan didalamnya. Terutama kenangan-kenangan manis bersama ibu yang selalu mewarnai semua hari-hariku. Teringat itu, semakin tak sabar aku untuk bertemu ibu.

Rumah berhalaman besar itu seperti tidak lapuk dimakan waktu, rasanya masih seperti ketika aku kecil dan berlari-lari diantara tanaman-tanaman itu, tentu karena selama ini ibu rajin merawatnya. Namun ada satu yang berubah, ibu...

Wajah ibu masih teduh dan bijak seperti dulu, meski usia telah senja tapi ibu tidak terlihat tua, hanya saja ibu terbaring lemah tidak berdaya, tidak sesegar biasanya. Aku berlutut disisi pembaringannya, "Ibu...Rini datang, bu..", gemetar bibirku memanggilnya. Ku raih tangan ibu perlahan dan mendekapnya didadaku. Ketika kucium tangannya, butiran air mataku membasahinya. Perlahan mata ibu terbuka dan senyum ibu, senyum yang aku rindu itu, mengukir di wajahnya. Setelah itu entah berapa lama kami berpelukan melepas rindu. Ibu mengusap rambutku, pipinya basah oleh air mata. Dari matanya aku tahu ibu juga menyimpan derita yang sama, rindu pada anaknya yang telah sekian lama tidak berjumpa. "Maafkan Rini, Bu.." ucapku berkali-kali, betapa kini aku menyadari semua kekeliruanku selama ini.

Satu masa telah terlewati
Benci dan rindu merasuk di kalbu
Ada apa dengan cintaku
Sulit untuk aku ungkap semua
Jangan pernah bibir tertutup
Bicarakan semua yang kau rasakan
Cinta itu kita yang rasa
Bila sengsara hati kan merana
Wahai pujangga cinta
Biar membelai indah
Telaga di kalbuku
Jujurlah pada hatimu
Ada apa dengan cinta

moodness of the night....

Dentingdenting yang berbunyi
dari dinding kamarku
sadarkan diriku dari lamunan panjang
tak terasa malam kini semakin larut
ku masih terjaga
sayang kau di mana aku ingin bersama
aku butuh semua untuk tepiskan rindu
mungkinkah kau di sana merasa yang sama
seperti diriku di malam ini
rintik gerimis mengundang
kekasih di malam


biduk di langit masih kering tertawa
melihat aku yang tetap bercumbu dengan khayal
menari kata dalam balutan puisi
membingkaikan rasa dalam bait
puisi adalah aku
aku bercinta dengan kata
dan merangkai menjadi satu kenangan indah
dekapan kalimat panjang membuai mesra diriku
kutemukan ada detak lemah setia

Met Malam Cinta
eamevriel@yahoo.co.id

Cinta memanggilku
Segera kuberlari meghampiri
Meski harus kutempuh
jalan berbatu dan berliku
Kan kuserahklan diri
kedalam rangkulan sayap2nya
Sekalipun duri2 yg bersemayam dibalik sayapnya
akan melukaiku
Ku bisikan cinta
Mungkin cinta kan membawaku
terbang tinggi ke kumpulan bintang2
Namun dia juga akan mencabik2
Satu nafas terhembus adalah kata
Angan, debur, dan emosi tercampur
Dalam jubah terpautanTangan kita terikat...
bibir kita menyatu
Maka setiap apa yang terucap
Adalah sabda pandita ratu
Di luar itu pasirDi luar itu debu
Hanya pasir meniup saja lalu hilang
Terbang tak ada
Tapi kita tetap menari
Tarian cuma kita yang tahu
Jiwa ini adalah tanduDuduk saja

JATUH CINTA
evrielepcie@rocketmail.com

Saat pertama kali ku melihatmu
Jantungku mulai berdegup kencang
Sejak saat itu
Malam-malamku penuh mimpi tentangmu
Setiap kali bersamamu
Serasa ku terbang melayang
Anganku membawamu turut serta
Menghadapi ribuan bintang di langit
Aku jatuh cinta padamu
Jatuh cinta yang pertama
Aku jatuh cinta padamu
Dan kau pun begitu padaku
Ku mohon.. jangan lukai aku..
Ini yang pertama buatku
Ku ingin yang paling indah
Walau pun nanti berpisah
Kisah ini tak kan terlupakan..

INGIN KU MILIKI DIRIMU
evriellepcie@rocketmail.com

Terlalu lama ku pendam
Semua rasa ini padamu
Kini ku sudah tak tahan
Ku ingin kau tau semua..
Aku lebih dulu mencintaimu
Aku lebih dulu mengenalmu
Bukannya dia..
Cinta itu harus diungkapkan
Cinta itu harus memiliki
Tak kan kulepaskan dirimu
Memang tinggi egoku
Namun.. ingin ku miliki dirimu..
Demi cinta yang t`lah lama ku pendam
Demi mengganti semua pengorbanan
Yang t`lah ku lakukan untukmu
Kau harus jadi milikku..

Cintaaaaaaa
Puisi cinta dari bintan9naCozLet

cinta ku sudah lama tumbuh atas namanyaaaa
sekian hari...sekian waktu...
namanya tetap berdegub bersama jantung yang berdetak..
mengingatnya membawa ku melambung tinggi ke anakasa...
taukaha kau....
apa ini yang disebut cintaa..
atau kah hanya sebuah angan kosong
yang terukir atas nama cinta

Madah Cinta Sebuah Tulisan


Wahai kawan2 ku...
Dengarlah bisikan kata2 ku ini.
Tulislah wahai kawan2 ku..!
Tulislah madah cinta mu
Tulislah puisi cinta mu
Tulislah apa2 yang telintas dihati mu!
Rasakan getaran suara hati naluri mu
Biarkan ia bersuara menjerit
Biarkan seisi dunia mendengarkannya luahannya
Luahan rasa hati seorang manusia!
Wahai kawan ku...!Jangan engkau berdiam diri
Jangan engkau hanya menjenguk disana sini
Komentar sana komentar sini!
Bukankah engkau juga mempunyai rasa hati?
Sedikit naluri untuk berpuisi?
Wahai kawan ku...Percayalah bahawa ...
kita cuma insan biasa
cuba meneroka rahasia kehidupan
Sama-sama juga ada kekurangan
sama-sama ada sedikit kepahitan
Didalam merenangi lautan madah cinta ini
cuba membongkar rahasia hakikat puisi cinta!

PUISI CINTA KENANGAN BERSAMA.

Pada sekuntum mawar yang mekar
dan air sungai yang mengalir
disitu ku lihatterukir wajah mu
dan tertulis....kisah cinta kita berdua.
Sebuah nostalgia yang lalu
tidak mudah untuk ku lupakan
dan masih ku simpan erat-erat
didalam sebuah potretwajah kita bersama.
PUISI CINTA PILIHAN
Wahai manis ku…Dengarkanlah bisikan hati ku ini!
Pada dua persimpangan laluan jalan hidup ku ini
Aku Cuma ada dua pilihan
Hidup untuk terus menyintai mu
Atau mati !
Kemarin kulihat ia menangis
dalam hening
dalam diam
tanpa airmata
Namun kutahu ia menangis
Sekarang kulihat ia telah tertawa
walau masih ada luka di matanya
walau masih terasa lelah di hatinya
namun ia telah tertawa
Kutahu ia telah pasrah
Kutahu ia telah menyerah
tak berdaya pada kuasa hatinya
tak kuasa pada kehendak cintanya
Dan kini ia hanya diam
menanti dalam rindu yang amat sangat
dalam sepi yang menyengat
Menanti sesuatu yang tak pasti
tapi ia tak peduli
ia hanya tahu cinta yang ia miliki pasti
.:: menanti dalam sepi

Senja di Pelabuhan Kecil
Ini kali tiada yang mencari cinta
Di antara gudang, rumah tua,
pada ceritaTiang serta temali.
Kapal,perahu tiada berlaut
Gerimis mempercepat kelam.
Ada juga kelepak elang
Menyinggung muram,
desir hari lari berenang
Menemu bujuk pangkal akanan.
Tidak bergerak
Dan kini tanah dan air tidur hilang ombak
Tiada lagi. Aku sendiri.
Berjalan
Menyusur semenanjung, masih pengap harap
Sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
Dari pantai keempat, sendu penghabisan bisa berdekap
Kepada kawan………….

arti kehidupan

adakah seorang insan yang mengerti..
apakah arti kehidupan ini…
pernah kucari arti cinta sejati
namun yang kutemui hanyalah mimpi..
suatu mimpi kosong yang tak bertepi
apakah salah hati ini
ingin memiliki sebuah cinta sejati..
apakah arti sebuah persahabatan sejati
apakah itu juga sebuah mimpi..?
jika benar,
apalah arti semua ini..
sudah banyak hari kujalani
tanpa suatu tujuan yang pasti…
semua seakan hanyalah ilusi..
ilusi yang tiada memiliki arti
namun akhirnya satu hal kusadarihanya
Tuhan yang sungguh mengerti,
tentang semua arti kehidupan ini..
kekosongan hati ini
tidak lagi diisi dengan benci..
tak ada yang lebih murni
dari kesucian cinta Ilahi
_finka

“Syair Cinta”

Semoga,
sayap patahku
cukup menghangatkan pangeran hati
Yang melambungkan bahagiaku,
meneduhkan di saat diri telah merapuh
Kini kumengerti arti penantian
memahami makna gelombang sebelum daratan
saat ksatria kejora memanah mendung di angkasa
derai tawaku menjadi bintang di langit terang
binar mataku cahaya di jiwanya
dia labuhan hatiku
*E n O*

MADAH CINTA FANTASI
Wahai sayang ku….!
Jikalau disatu hari nanti….
Engkau sedang merasa sedih dan berdukacita
Serulah aku!
Pasti aku akan segera datang disisi mu
Walaupun aku tidak dapat mengembirakan mu ketika itu
Yang pastinya…
Aku akan turut serta berduka menangis bersama2 mu!
Wahai sayang ku….!
Jikalau disatu hari nanti
Engkau ingin lari berpindah ketempat lain
Serulah aku!
Kerana aku tidak akan menghalang niat mu
Cuma aku….
Ingin juga lari berpindah ketempat lain bersama2 mu!
Wahai manis ku….!
Jikalau disatu hari nanti
Engkau lihat lidah ku sudah menjadi bisu dan kelu
Segeralah datang kepada ku
Kerana ketika itu….
Aku sedang didalam kerinduan
Dan sedang tersangat dahaga
Memerlukan diri mu dan kehadiran mu…!

MADAH CINTA SATU HARAPAN
Wahai….sayang ku!
Adakah engkau mendengar suara ku ini?
Adakah engkau mendengar keluhan hati ku ini?
Adakah englau mendengar jeritan jiwaku ini...?
Sedangkan engkau jauh dari ku…
Jauh dirantauan orang…!
Wahai….manis ku!
Apa yang harus ku katakkan pada mu?
Ketika engkau tiada disisi ku
Seribu kerinduan telah membakar diri ku
Seribu penyesalan telah melanda diri ku
Seribu kenangan menyerang diri ku..!
Tanpa mu Siapalah aku..!
Wahai…sayang ku!
Tahukah engkau…
Betapa diriku ini
Sentiasa gelisah menanti kepulangan mu
Betapa diriku ini
Sentiasa terbayang senyuman manis mu
Betapa hatiku ini
Merasa kekosongan tanpa kehadiran mu
Betapa diriku ini
Merayu mengharap kepulangan mu!
Wahai ….sayang ku!
Maafkan daku…
Wahai…sayang ku!
Kembalilah kepada ku..!

DALAM DIAMKU ADA RINDU

Di tepian hati kutulis rindu dalam diam,
Menguraikan bait demi bait...
Lalu bebas masuk dalam cintamu yanpa tanya dan ragu lagi..
Untuk apa ku ingkari nurani...
Kebersamaan dan kedekatan yang kita jalan...
Telah menumbuhkan binar-binar rindu stiap kita tak bertemu...
Apa yang tersisa dari perjalanan kita selama ini..??
Selain kangen dan rindu yang terus berontak dari kedalamanya...
Aku tersudut seorang diri,
Kupandangi langit yang luas tak terbatas...
Kuraba hati kembali,
Mengukur kangen dan rindu yang hinggap...
Untukmu...

Beautiful of The World


Terkadang kata-kata itu tak seindah kenyataan, dan terkadang kenyataan itu tak seindah kata-kata.
dimanakah kita harus mencari keindahan itu???..
indah,indah,.dan indah....
langit bersemayamkan ratu nan elok seperti bidadari,
bumi pun berkacak pinggang bagaikan mahadewa,
tapi ini adalah kenyataan...
langit tak bisa menyatu kepada bumi, dan bumi tak bisa menyatukan dirinya ke langit.
semua itu tak ada yang meleburkan diri, tapi mereka akan melengkapi satu sama alain...hitam adalah temannya putih,..baik adalah kawannya jahat..
namun,....kenangan indah ini...seindah pelangi di pagi hari setelah turunnya hujan.
tapi setelah itu, langitpun menjadi mendung kembali...
sama ahalnya diriku ini.
bertahun-tahun lamanya diriku menghamparkan benih-benihkehidupan di alam ini, namun semuanya harus ku ambil kembali...benih-benih yang akan tumbuh..ya..mereka sudah mulai tumbuh....tapi kenyataan lagilah yang tidak mengizinkan semua itu.
yang ku tahu adalah hadapi kenyataan..kenyataan...kenyataan dan kenyataa...

puisi untuk mu


Ku ingin menulis puisi…

Tentang cinta…

Semua kata habis di baca

Lenyap imajinasi setiap kata kata

Tak ku temukan dari samudranya

Atau tentang hadirnya cinta…

Sekarang ku tak merasakanya

Tentang harinya cinta…

Mungkin ku pernah mengalaminya

Di sini hanya tersangkut dahan kata kata darinya

“Cinta…. Dengarkan…!”

“Harimu tiba… sambutlah ia…!”

“Harimu melekat mutiara kesucian”

“Hadirmu menabur kasih setiap kerinduan”

“Memeluk hangat bersama sayang”

“Mewarnai singgasana kehidupan”

“Mekar mawar waktu senja…”

“Memberi saksi harimu tiba”

“Mendampingi setiap untaian kasihmu”

“Memaknai belaian indahmu”

“Melambangi arti hidupmu”

“Sambutlah valentinmu!”

“Hari ini tiba…”

“Harinya cinta….”

“Melantun irama cinta”

“Memekar bunga”

“Sepoi angin menyelimutinya”

“Menari awan bahagia di siangnya”

“Di malam bekedip bintang mewarnainya”

“Indah menyambut cinta”

“Indah merasakanya … Cinta…”

Sampai sini ku tak mengejar kata

Yang ada hanya buaian cinta di dada

Ku tak ingin menuliskanya

Hanya gombalan kata dari cinta

Ku jua tak merasakanya

Hari ini juga…

Karena cintaku .. tak lebih tuk keluarga